Sadra International Institute menggelar webinar bertemakan Diskusi Buku Filsafat Moral M. Taqi Mishbah Yazdi: Mengurai Relasi Sains dan Agama pada 21 Oktober 2020. Webinar yang digelar secara daring (online) ini terbuka untuk umum dan dihadiri oleh peserta dari berbagai daerah di Indonesia bahkan Asean.

Dr. Muhammad Syamsul Arif selaku Wakil Direktur SII memberikan sambutan sekaligus membuka webinar ini. Dalam sambutannya, ia menyampaikan bahwa acara ini digelar selain sebagai acara bedah buku terbaru yang diterbitkan oleh Sadra Press, juga sebagai kontribusi SII terhadap masyarakat, yaitu mengembangkan diskursus filsafat moral dalam menyelesaikan berbagai problematika di masa pandemi Covid-19. Acara ini merupakan program SII sebagai pengganti kegiatan Launching buku terbaru, yang tidak bisa dilakukan secara tatap muka sekarang ini.

Acara ini dimoderatori oleh Imandega Muhamad. Dalam pembukaan acara, moderator mengatakan bahwa narasumber merupakan salah seorang yang terlibat intens dalam penerbitan karya ini, yakni sang penerjemah, sehinga kita dapat menggali lebih dalam isi buku Filsafat Moral dan manfaat aplikatifnya dalam permasalahan yang kita hadapi saat ini. Acara ini berdurasi 90 menit berikut sesi tanya jawab, dan SII mengajak kepada para peserta untuk menuliskan resume dari materi yang disampaikan, dan untuk dua peserta terbaik akan mendapatkan hadiah.

SII menghadirkan Ammar Fauzi Ph. D sebagai narasumber, yang merupakan Ketua Riset Sekolah Tinggi Filsafat Islam Sadra dan sebagai penerjemah buku ini. Buku ini diterjemahkan dari kitab aslinya dalam bahasa Parsi. merupakan hasil dari kuliah filsafat moral beliau yang lantas ditranskripkan menjadi sebuah buku. Jadi aslinya bukan tulisan tangan, tetapi hasil dari transkrip, yang kemudian beliau periksa kembali kemudian menyelianya, kemudian mengafitmasinya, hingga akhirnya terbit. Sejak saat itu tidak ada revisi. Baru belakangan buku ini direvisi ulang dan hasil revisi tersebut diterjemahkan menjadi buku ini. Jadi buku ini merupakan terjemahan dari karya yang sudah direvisi belakangan oleh salah satu murid Mishbah Yazdi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *