Sadra International Institute bekerja sama dengan Universitas Paramadina dan Universitas Al-Azhar gelar seminar Pendidikan Agama Islam dan bedah buku Teori Pendidikan Islam karya Dr. Jamileh Alamolhoda pada Selasa, 11/7/23, di Universitas Al-Azhar. Acara ini merupakan rangkaian bedah buku yang dilakukan Sadra International Institute yang sebelumnya juga digelar di STAI Sadra dan Universitas Paramadina. Acara kali ini diawali dengan penandatanganan MoU antara Sadra International Intitute, Prodi Magister Pengkajian Islam Universitas Paramadina, dan Prodi Pendidikan Agama Islam Universitas Al-Azhar
Acara seminar kemudian dilanjutkan oleh Ammar Fauzi Ph.D selaku keynote speaker dan penyunting dari buku Teori Pendidikan Islam. Ia mengatakan bahwa buku Teori Pendidikan Islam ini sarat akan filsafat, namun saat ini filsafat sebagai mata kuliah di perguruan tinggi justru sudah mulai dikurangi. Begitu pula ilmu manthiq/logika. Padahal, ilmu logika berfungsi untuk mempertajam nalar. Menurutnya, buku Teori Pendidikan Islam ini menawarkan gagasan ideal, yakni bahwa pendidikan bertujuan untuk menyempurnakan potensi manusia. Potensi manusia lebih dari yang bisa manusia sendiri bayangkan. Manusia adalah khalifah Tuhan, yang berarti bahwa sifat-sifat Tuhan ada pada diri manusia. Dr. Jamileh Alamolhoda selaku sang penulis ingin membuat model dan arah pendidikan baru, di mana pendidikan dibangun dari fondasi ketuhanan dan keislaman yang sangat filosofis.
Tata S. Purnama M.Si., yang merupakan dosen Pendidikan Agama Islam Universitas Al-Azhar, menjadi pembedah pertama dalam acara seminar ini. Ia mengatakan bahwa pembaca harus tekun dalam memahami buku ini, karena banyak elemen yang termuat di dalamnya. Buku ini memberikan banyak jawaban terhadap masalah-masalah pendidikan saat ini secara umum. Teorinya dibangun atas narasi al-Qur’an dan dilengkapi dengan filsafat. Ia juga mengutip isi dari buku ini yang menyatakan bahwa civitas pendidikan itu bisa dijalankan oleh setiap individu yamg beriman dengan prinsip Islam. Ada beberapa hal yang ia fokuskan dalam paparannya. Pertama, pendidikan Islam dalam buku ini fokus pada basis pemikiran filsafat dan literasi al-Qur’an yang mengkaji eksistensi manusia. Kedua, pendidikan Islam dalam kajian buku ini bermuara pada tauhid sebagai hakikat realitas yang mencakup seluruh alam. Ketiga, output yang diharapkan dalam pendidikan Islam adalah menghasilkan manusia ideal yang bertakwa. Ia berharap agar buku ini dapat menjadi inspirasi untuk mengembangkan pendidikan Islam di Indonesia.
Acara dilanjutkan oleh Dr. Subhi Ibrahim selaku pembedah kedua yang merupakan Kaprodi Magister Kajian Islam Universitas Paramadina. Dr. Subhi mengutip perkataan “Takhallaqu bi akhlaqillah” yang berarti berakhlaklah dengan akhlak Allah. Perkataan inilah yang menurutnya mendeskripsikan karya yang dibedahnya ini. Buku Teori Pendidikan ini menawarkan bagaimana manusia dapat menjadi seperti Tuhan. Ia juga mengatakan ada kesenjangan antara teori pendidikan Islam dan fenomena pendidikan saat ini. Ini terjadi sebab pendidikan saat ini belum berorientasi pada prinsip Islam. Agar sifat Ilahi dapat menjadi bagian dari hidup kita, yang pertama harus kita lakukan adalah mengenal diri sendiri. Demikianlah jika ingin mengoptimalkan pendidikan Islam, maka lebih dulu harus berorientasi pada individu. Sebagaimana perkataan “Man ‘arafa nafsahu faqad ‘arafa rabbahu (Siapa mengenal dirinya maka ia mengenal Tuhannya), maka hal ini ada dalam karya ini.
Acara ini ditutup oleh closing statement Dr. Bahrul Ulum selaku kaprodi PAI Universitas Al-Azhar yang fokus pada bidang kajian hadis. Ia memberikan komentar terkait pembahasan kali ini. Ia melihat bahwa pembahasan ini sangat penting untuk membuka cakrawala berpikir. Ia juga berharap agar kerja sama ini tetap terjalin ke depannya.
Di akhir acara, ketiga pihak, yakni Sadra International Institute, Universitas Paramadina, dan Universitas Al-Azhar, menandatangani Perjanjian Kerja Sama yang akan dijalin.
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.