Buku Teori Pendidikan Islam kembali dibedah di UPI yang mana sebelumnya buku ini sudah dibedah di berbagai perguruan tinggi seperti Universitas Indonesia, Universitas Negeri Jakarta, Universitas Paramadina, Universitas Al-Azhar, dan STAI Sadra. Tujuan dari acara bedah buku yang berkelanjutan ini adalah untuk menemukan pandangan tokoh-tokoh terkait muatan buku ini, baik saran aplikasi maupun kritikan untuk menyempurnaan buku ini.
Acara yang diselenggarakan di Gedung PPPG UPI Lt. 6 ini diawali dengan sambutan Prof. Ahmad Bukhori selaku Direktur Urusan Internasional UPI. Ia mengapresiasi atas terselenggaranya acara ini. Ia juga mengungkapkan kekagumannya terhadap sang penulis, yang merupakan seorang Ibu Negara. Buku ini memberikan khazanah pendidikan mengingat merupakan universitas yang fokus pada bidang pendidikan
Prof. Dr. Hossein Mottaghi merupakan narasumber pertama dalam bedah buku ini. Ia menilai bahwa buku ini sangat relevan bagi pendidikan saat ini. Dalam buku ini, Ibu Negara berusaha untuk membandingkan teori pendidikan Islam dan Barat. Beliau tidak hanya hati-hati terhadap teori pendidikan Barat, tetapi juga implikasi dari masing-masing cara pandang. Buku ini sangat komprehensif, dan Prof. Mottaghi merekomendasikan buku ini kepada para dosen, peneliti, dan mahasiswa untuk meneliti secara saksama apakah teori pendidikan dalam buku ini relevan untuk Indonesia. Karena pembaca Indonesia yang nantinya akan menentukan apakah karya ini relevan bagi pengembangan pendidikan dan pembangunan di Indonesia.
Acara dilanjutkan kepada narasumber kedua, Prof. Dr. Mohammad Ali. Ia mengapresiasi atas terbitnya karya ini. Ia menjabarkan bahwa keunikan buku ini adalah menggunakan filsafat dan al-Qur’an sebagai dasar teori pendidikannya, yang tidak kita temukan pada buku-buku pendidikan dengan klaim Islam. Buku ini tidak hanya mencantumkan ayat-ayat Qur’an, melainkan merumuskan dasar pendidikan itu sendiri secara serius. Ia kemudian mereview isi buku ini seperti penjabaran buku ini yang mencakup ontologi, aksiologi, bahkan epistemologi. Prof. Jamileh juga secara komprehensif merumuskan teori pendidikan termasuk apa tujuan dari tujuan pendidikan itu sendiri.
Narasumber terakhir merupakan penyunting buku dari yang dibedah ini, Ammar Fauzi Ph.D. Ia menyampaikan bahwa buku ini merupakan refleksi dari penerapan filsafat dalam pendidikan. Filsafat harus diimplementasikan kepada kehidupan praktis, tetapi di Indonesia masih minim sampai saat ini. Bahkan, logika pun sudah mulai tergerus. Hal ini perlu dilakukan agar tidak ada gap antara ilmu-ilmu teoretis dan praktis, agar kita dapat menerima manfaat penuh dari pengetahuan. Dr. Ammar kemudian mengatakan bahwa tidak menutup kemungkinan buku ini akan disadur dan dijadikan lebih dari satu buku untuk memudahkan para pembaca untuk memudahkan dalam memahaminya. Acara diakhiri dengan sesi tanya jawab, dan berlangsung tertib, dihadiri civitas UPI dan umum.