Tulungagung, 7 Mei 2025 – Sadra International Institute bekerja sama dengan UIN Satu Tulung Agung gelar acara Bedah Buku Iqtishaduna: Buku Induk Ekonomi Islam pada Rabu, 7 Mei 2025, pukul 13.00–15.30 WIB di Aula Gedung Prajnaparamita. Acara ini menghadirkan tiga narasumber terkemuka: Prof. Dr. Abad Badruzaman (Guru Besar Tafsir UIN Satu Tulung Agung), Dr. Abdelaziz Abbaci (Direktur Sadra International Institute), serta Prof. Dede Nurohman (Guru Besar Ekonomi Syariah UIN Satu Tulung Agung), dengan dimoderatori oleh Dr. Binti Nur Asiyah, M.Si (Kaprodi S-2 Ekonomi Syariah Pascasarjana UIN Satu Tulung Agung).

Dalam pengantar akademiknya, Prof. Abad Badruzaman menyoroti pentingnya pendekatan terminologis dalam menelusuri pesan ekonomi al-Qur’an. Ia menjelaskan bahwa meskipun istilah iqtiṣād tidak digunakan al-Qur’an dalam pengertian ekonomi modern, makna keseimbangan dan moderasi dalam istilah itu tetap menjadi prinsip utama dalam etika ekonomi Islam. Menurutnya, kata kunci ekonomi dalam al-Qur’an adalah māl (harta), yang disebut tak kurang dari 86 kali, menunjukkan betapa sentralnya persoalan harta dalam sistem ajaran Islam. Ia juga menggarisbawahi bahwa ayat terpanjang dalam al-Qur’an berbicara tentang utang piutang (QS. al-Baqarah: 282), sebagai bukti perhatian mendalam Islam terhadap urusan ekonomi praktis.

Dilanjutkan oleh Dr. Abdelaziz Abbaci, ia menekankan bahwa perlu menilik kembali konteks terciptanya karya ini. Ditulis pada dekade 1960-an, penulis menawarkan kritik terhadap sosialisme dan komunisme serta mengusulkan kerangka pemikiran ekonomi Islam berdasarkan syariat. Dr. Abbaci menekankan bahwa buku ini bukan teori ekonomi praktis, melainkan sebuah filsafat ekonomi yang harus disesuaikan dengan konteks sosial masyarakat. Meskipun Iqtishādunā memberikan dasar pemikiran ekonomi Islam, teori ekonomi Islam masih perlu pengembangan lebih lanjut untuk menghadapi tantangan ekonomi modern, seperti kripto dan pasar virtual, yang memerlukan teori-teori baru yang relevan dengan kebutuhan zaman.

Adapun Prof. Dede Nurohman menekankan pentingnya membaca dan memahami buku Iqtishādunā sebagai fondasi untuk mengembangkan konsep-konsep ekonomi Islam yang lebih lanjut, terutama bagi mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Buku ini, yang telah diterbitkan oleh beberapa penerbit di Indonesia, merupakan karya luar biasa yang membentuk mazhab ekonomi Islam tersendiri. Prof. Dede mengungkapkan bahwa buku ini lahir dalam konteks ketimpangan global, di mana umat Islam menghadapi tantangan serius akibat pengaruh kapitalisme dan sosialisme, yang tidak relevan dengan ajaran Islam. Dengan menggali konsep-konsep ekonomi Islam langsung dari al-Qur’an dan hadis, Sadr menawarkan alternatif sistem ekonomi yang adil dan bermoral, yang mengutamakan keadilan sosial, kesejahteraan bersama, serta pengelolaan sumber daya yang bertanggung jawab. Buku ini bukan hanya sebuah teks ekonomi, tetapi juga sebuah manifesto peradaban yang mengajak umat Islam untuk membangun ekonomi yang mandiri dan berdaulat, bebas dari ketergantungan pada sistem Barat.

Acara dihadiri oleh para mahasiswa fakultas Ekonomi Syariah UIN Satu Tulung Agung baik dari Mahasiswa S1, S2, S3, dosen, dan civitas akademika UIN Satu Tulung Agung. Dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang kritis, diharapkan kegiatan ini memantik inspirasi para mahasiswa dan penliti agar kemudian mengembangkan ekonomi Islam yang relevan dengan tantangan saat ini.





